Bagi banyak pemilik café, restoran, atau hotel, mimpi punya dapur pastry sendiri terdengar menyenangkan. Bisa bikin croissant hangat setiap pagi, punya menu signature, dan kontrol penuh atas kualitas. Tapi… sebelum mulai belanja mixer dan oven, boleh nggak kita ngobrol sebentar?
Produksi pastry itu memang indah dilihat, tapi ternyata menyimpan banyak tantangan yang sering kali baru terasa setelah jalan. Yuk, kita bahas sama-sama — siapa tahu bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak dan hemat waktu (juga biaya 😅).
Ketika Investasi Alat Mulai Menguras Kantong

Untuk bikin pastry berkualitas—terutama croissant, pain au chocolat, dan puff pastry—Anda butuh alat yang serius. Mixer kapasitas besar, oven deck atau rotary, proofer, freezer, dan kadang mesin laminasi yang harganya bisa puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Belum lagi kebutuhan listrik industri, ruang produksi dengan suhu terkontrol, dan maintenance berkala. Semua ini bukan untuk menakut-nakuti, ya, tapi memang modal awalnya besar dan harus dipertimbangkan matang-matang.
Bikin Pastry Bukan Sekadar Punya Dapur

Pastry bukan seperti bikin kue lainnya. Teknik laminasi, proofing, fermentasi dingin—semuanya butuh keterampilan khusus. Itulah kenapa banyak dapur pastry mempekerjakan chef berpengalaman dengan gaji tinggi.
Kalau mau mulai dari tim sendiri, Anda mungkin perlu waktu berbulan-bulan untuk training dan trial error. Dan jujur, setiap kegagalan itu mahal—baik dari segi bahan maupun waktu operasional.
Bahan Baku yang Mahal Tapi Wajib

Croissant seenak itu bukan karena iseng. Salah satu kuncinya ada di butter, dan bukan sembarang butter. Pastry butter dengan kadar lemak tinggi (biasanya impor) adalah bahan wajib.
Harganya? Bisa berkali-kali lipat dari margarin biasa. Belum lagi bahan lain seperti cream cheese, filling buah premium, atau almond topping yang ikut menambah beban biaya produksi.
Trial & Error yang Nggak Selalu Bisa Ditanggung
Kami sering dengar cerita seperti ini:
“Sudah coba resep viral TikTok, gagal. Ikut workshop, coba lagi, gagal. Baru batch ke-10 berhasil.”
Kalau Anda punya waktu, modal bahan, dan mental baja untuk itu — great! Tapi kalau bisnis Anda juga harus jalan dan cashflow harus stabil, fase ini bisa bikin kewalahan.
Produksi Bukan Soal Jumlah Saja

Mungkin Anda bisa bikin 20 croissant yang enak. Tapi bagaimana kalau harus produksi 200 setiap hari?
Bagaimana menjaga tekstur, rasa, warna, dan bentuk tetap konsisten, apalagi saat order mulai naik?
Scaling bukan cuma soal jumlah. Tapi juga soal menjaga standar yang sama, tanpa celah.
Ada Cara yang Lebih Efisien
Kalau Anda merasa produksi sendiri terlalu berat, bukan berarti Anda harus menyerah punya pastry berkualitas.
Justru sekarang banyak F&B yang beralih ke supplier pastry berpengalaman sebagai solusi efisien—dan tetap bisa tampil premium di mata pelanggan.
Kenapa Banyak F&B Percaya pada Imah Kopi?

Kami di Imah Kopi paham betul betapa pentingnya kualitas dan konsistensi bagi bisnis Anda.
Kami sudah berinvestasi pada alat-alat profesional, chef pastry berpengalaman, dan SOP produksi yang terukur. Jadi Anda cukup:
✅ Order sesuai kebutuhan
✅ Simpan frozen di freezer
✅ Panggang saat butuh
✅ Sajikan pastry berkualitas
Tanpa harus repot urus SDM, bahan baku, atau trial error.
Fokus di Tempat yang Paling Penting
Dengan bekerja sama dengan supplier seperti kami, Anda bisa fokus pada yang paling penting: menjalankan bisnis dan membahagiakan pelanggan.
Urusan pastry? Serahkan pada ahlinya 😉
Penutup
Produksi pastry sendiri memang bisa jadi mimpi besar yang indah. Tapi kalau realitanya justru menguras waktu, tenaga, dan biaya, bukankah lebih baik mempertimbangkan opsi lain yang lebih efisien?
Kalau Anda sedang mencari supplier croissant, pain au chocolat, dan pastry berkualitas tinggi untuk café atau bisnis F&B Anda, tim Imah Kopi siap bantu.
Yuk ngobrol dulu — siapa tahu ini langkah awal dari kerja sama yang menguntungkan ✨