Pernah mencoba pastry yang bagian luarnya renyah seperti karamel, tapi begitu digigit dalamnya lembut, buttery, dan sedikit chewy? Kalau belum, mungkin Anda belum berkenalan dengan Kouign Amann. Namanya memang terdengar asing, tapi jangan salah—pastry klasik dari Prancis ini mulai banyak diburu oleh penikmat pastry di seluruh dunia.
Asal Usulnya Biasa Saja, Tapi Rasanya Luar Biasa

Kouign Amann berasal dari wilayah Bretagne, Prancis barat laut—daerah yang memang dikenal sebagai penghasil mentega berkualitas tinggi. Nama Kouign Amann sendiri diambil dari bahasa lokal: kouign artinya kue, amann artinya mentega. Sesederhana itu, lho. Tapi meskipun terlihat sederhana, rasanya justru kompleks dan penuh kejutan.
Menurut cerita, pastry ini pertama kali dibuat sekitar pertengahan abad ke-19. Seorang baker lokal sedang bereksperimen dengan adonan roti, lalu menambahkan mentega dan gula dalam jumlah banyak, dan melipat adonan berkali-kali seperti saat membuat croissant. Hasilnya? Lapisan demi lapisan yang garing di luar, lembut di dalam, dengan rasa manis dan gurih yang menyatu pas.
Lucunya, awalnya Kouign Amann hanya dikenal di kalangan lokal. Tapi kini, pastry ini mulai banyak ditemukan di toko roti artisan dunia, dari Jepang sampai New York. Dan bukan karena tampilannya yang mencolok—tapi karena rasa dan teksturnya yang “nggak bohong”.
Apa Sih yang Bikin Kouign Amann Spesial?

Kalau dilihat sekilas, bentuknya mungkin mirip croissant yang dibuat lebih padat. Tapi begitu Anda coba, beda banget. Kouign Amann dibuat dengan teknik laminasi, di mana adonan dilipat berkali-kali dengan mentega. Bedanya, setiap lipatan juga ditaburi gula. Gula inilah yang saat dipanggang akan meleleh, menciptakan lapisan karamel di permukaannya.
Tekstur Kouign Amann itu unik: bagian pinggirannya renyah seperti permen karamel, bagian tengahnya lembut dan sedikit chewy. Rasanya juga bukan sekadar manis, tapi ada sentuhan asin dari salted butter, dan aroma panggangan yang bikin susah berhenti makan.
Pernah nggak, sih, makan pastry yang bikin Anda ingin menikmatinya pelan-pelan? Kouign Amann punya efek seperti itu. Bukan tipe pastry yang dilahap dalam dua gigitan, tapi yang dinikmati sedikit demi sedikit.
Dan meski terlihat simpel, kenyataannya bikin Kouign Amann itu cukup menantang. Banyak baker menyebut ini sebagai salah satu pastry yang “nggak bisa dibuat asal-asalan”. Gula harus pas takarannya, suhu oven harus dikontrol, dan proses laminasinya harus sabar. Mungkin karena itu juga, Kouign Amann sering jadi “menu spesial” di toko roti.
Oh iya, tahukah Anda? Versi tradisional Kouign Amann aslinya dibuat dalam ukuran besar dan dipotong-potong seperti kue. Versi mini individual yang kita lihat sekarang justru baru populer belakangan, karena lebih praktis dan cocok buat dinikmati sendiri.
Versi Imah Kopi: Lebih Sesuai dengan Lidah Anda
Di Imah Kopi, kami juga membuat Kouign Amann, tapi dengan sentuhan yang lebih akrab untuk lidah lokal. Kami menggunakan salted butter dan gula Jawa, yang memberi rasa manis-gurih khas dan aroma panggangan yang lebih dalam. Teksturnya tetap seperti seharusnya: bagian luar renyah, bagian dalam lembut, dan rasanya menyatu sempurna.
Proses pembuatannya tetap kami jaga—dengan fermentasi lambat dan teknik laminasi manual—karena menurut kami, rasa yang enak datang dari ketelitian, bukan dari buru-buru.
Kalau Anda menjalankan usaha kafe, restoran, atau hotel dan sedang mencari pastry yang beda dari biasanya,
klik tombol di bawah ini untuk informasi pemesanan khusus HoReCa dari dapur Imah Kopi.