Di tahun 2015, saat Imah Kopi masih merintis, kami mulai memelihara starter sourdough dari campuran sederhana: tepung dan air. Tidak ada bahan tambahan, tidak ada ragi instan. Hanya fermentasi alami—dan waktu.
Awalnya, kami hanya ingin mencoba. Tapi semakin hari, sourdough itu tumbuh. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara rasa dan karakter. Ada aroma khas yang muncul, ada keasaman lembut yang menyapa lidah, dan ada tekstur yang sulit dijelaskan tapi mudah dikenali saat digigit. Dari situlah perjalanan kami dengan sourdough dimulai—dan sejak itu, kami tak pernah benar-benar kembali ke ragi instan.
Apa Itu Sourdough, dan Kenapa Kami Memilihnya?
Sourdough adalah ragi alami. Ia terbentuk dari proses fermentasi alami antara tepung dan air, tanpa tambahan ragi instan. Proses ini menciptakan ekosistem mikroba yang hidup dan aktif, yang membuat adonan bisa mengembang secara perlahan dan alami.
Tapi bukan hanya itu. Sourdough memberikan lebih dari sekadar fungsi pengembang. Ia memberikan rasa yang khas, tekstur yang chewy dan moist, dan umur simpan yang lebih panjang secara alami.
Kami tahu—proses ini tidak instan. Memelihara sourdough butuh perhatian. Ia perlu diberi “makan”, dijaga suhunya, dicek keasamannya. Tapi justru di situlah letak nilainya.
Beda Sourdough dan Ragi Instan: Lebih dari Sekadar Teknik

Banyak orang bertanya, “Apa bedanya sourdough dengan ragi biasa?”
Secara sederhana, ragi instan dibuat untuk kepraktisan. Ia bekerja cepat. Tapi karena cepat, hasil akhirnya seringkali standar—netral, dan kurang karakter. Cocok untuk produksi massal, tapi tidak untuk produk yang ingin memiliki identitas.
Sourdough, sebaliknya, memang butuh waktu. Tapi dari waktu itu lahirlah rasa. Keasaman alami, aroma kompleks, dan tekstur roti yang tahan lama tanpa bahan tambahan.
Bagi pelanggan yang peduli rasa, ini jadi pembeda. Dan bagi mitra bisnis seperti kafe atau hotel, ini adalah nilai tambah yang bisa dirasakan langsung oleh pelanggan mereka.
Cerita Sourdough di Dapur Imah Kopi

Saat ini, kami memelihara tiga sourdough berbeda yang telah kami rawat sejak 2015. Setiap sourdough memiliki “kepribadiannya” sendiri. Ada yang lebih ringan, ada yang lebih kompleks, ada juga yang memberikan aroma khas saat dipanggang.
Kami menggunakan kombinasi terigu pilihan dan air dengan spesifikasi khusus—pH, suhu, dan tingkat mineral (TDS)—untuk menjaga kualitas dan konsistensi rasa. Mungkin terdengar teknis, tapi bagi kami ini bagian dari menjaga kualitas produk.
Banyak orang bisa meniru resep. Tapi tidak ada satu pun bakery lain yang punya sourdough yang benar-benar sama seperti milik kami—karena setiap sourdough itu unik, hasil dari lingkungan, waktu, dan perhatian yang diberikan padanya.
Lalu, Kenapa Tetap Memilih Jalur Ini?

Karena kami percaya bahwa produk yang baik dimulai dari proses yang jujur.
Kami tahu ini bukan pilihan termudah. Tapi kami yakin, rasa yang hadir dari fermentasi alami ini memberikan pengalaman makan yang lebih utuh. Bukan hanya enak, tapi juga terasa “nyata”.
Dan untuk Anda yang menjalankan bisnis kuliner, kami percaya produk dengan karakter kuat seperti ini akan menjadi pembeda yang sulit dicari di tempat lain.
Kami Tidak Meminta Anda Langsung Percaya
Kami hanya mengajak Anda mencobanya.
Coba satu pastry kami. Atau satu potong roti. Rasakan teksturnya, aromanya, rasa asam halusnya yang tidak mengganggu tapi justru menambah kenikmatan.
Di balik itu semua, ada proses yang tidak terlihat—tapi bisa Anda rasakan. Dan kalau Anda pernah bertanya kenapa pastry Imah Kopi terasa berbeda, mungkin jawabannya terletak di sini.
Punya pertanyaan atau penasaran sama produknya? Kami siap bantu—klik saja tombol di bawah.